1. Inquiry Based Learning
Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Menurut Gulo, dalam Trianto (2010:166), strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Tujuan
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, roduktif dalam berpikir kreatif, dan siswa menjadi trampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
Manfaat
Manfaat dari pembelajaran Inquiry adalah:
1. IBL adalah pendekatan yang baik dalam proses belajar mengajar untuk memberi siswa kesempatan belajar dengan lebih bebas namun juga tetap mengenalkan dan mendidikkan keahlian-keahlian dasar.
2. IBL bersifat fleksibel dan cocok untuk bermacam-macam proyek mulai dari yang sangat terbatas sampai yang ekstensif, mulai dari yang berorientasi riset sampai yang kreatif, di dalam laboratorium ataupun di internet.
3. Dalam banyak kasus, siswa yang bermasalah di sekolah formal karena tidak merespon terhadap proses menyerap maupun mengingat kembali pelajaran malah bisa bersinar dalam lingkungan kelas IBL, membangun rasa percaya diri, minat, dan harga diri mereka.
4. IBL memungkinkan pembelajaran multidisiplin secara langsung. Kalau di kelas konvensional, siswa belajar matematika sebentar, lalu belajar geografi, lalu belajar seni, dst. Kalau di kelas IBL, karena berbasis pertanyaan dan proyek, maka siswa bisa dan bahkan perlu belajar dari beberapa subjek sekaligus.
5. Kelas IBL memungkinkan siswa mendapat pembelajaran secara fisik, emosi, dan kognitif. Kalau kelas konvensional? Bohong lah kalau kita bilang kelas konvensional tidak cenderung berat ke arah kognitif saja.
6. IBL cocok untuk mengajarkan pembelajaran kolaboratif. Siswa diajarkan saling berinteraksi dan berkolaborasi memecahkan masalah. Coba perhatikan, di dunia nyata kita lebih butuh berkolaborasi atau berkompetisi? Kenapa ya di kelas konvensional siswa dilatih untuk berkompetisi, mengerjakan hampir semuanya sendiri-sendiri, bersaing dalam nilai dengan teman-temannya, serta tidak boleh berinteraksi kalau di dalam kelas?
7. IBL cocok untuk segala usia. Walaupun siswa yang lebih dewasa bisa mengajukan pertanyaan dan proyek yang lebih canggih dan berbobot, namun semangat mengajukan pertanyaan dan aktivitas mengejar jawabannya bisa juga dididikkan pada siswa-siswa yang lebih muda.
8. Pendekatan IBL menyadari bahwa tiap anak telah membawa pengalaman dan pengetahuannya sendiri ke dalam kelas dan justru membawa manfaat bagi pembelajaran kolektif. Kalau di kelas konvensional, semua siswa mendapat pengajaran yang standar dan telah ditentukan oleh kurikulum, tidak peduli latar belakang siswa.
Untuk lebih lengkap download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar